demafuad.iainponorogo.ac.id – Dema Fakultas Uhsuluddin Adab dan Dakwah IAIN Ponorogo mengadakan sebuah kegiatan bertajuk EUFORIAN ENERGIC dengan slogan “Potensia, Sinergia dan FUAD intregitas” sekaligus sebagai acara Grand Launching LSO Rumah Gender.
Acara yang diselenggarakan di aula Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Ponorogo selama tiga hari, Jumat-Minggu (22-24/10/2021). Hari pertama kegiatan ini dihadiri oleh 40 Peserta dari berbagai finalis lomba dan ormawa.
Acara diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti sosialisasi atas pentingnya memahami gender, pemukulan gong oleh bapak Iswahyudi atas resmi didirikannya Rumah Gender dan penampilan dari seluruh finalis lomba.
Hari pertama dimulai sekitar jam 08.00 WIB di aula Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Ponorogo. Setelah semua peserta berkumpul, kegiatan diawali dengan sambutan-sambutan, dibuka oleh Hafed M Reza selaku ketua pelaksana, dilanjut sambutan dari Dema-F oleh Fahad Ulin Nuha, kemudian disambung dengan sambutan oleh bapak Iswahyudi sebagai penutup pembukaan sekaligus pemukulan gong sebagai tanda sah diresmikannya LSO Rumah Gender.
“Euforia energi adalah sebuah wadah bagi mahasiswa fuad untuk bisa lebih kritis yang bisa disiarkan melalui karya. Dan acara ini juga merupakan grand launching LSO Rumah Gender dan beberapa lomba yang diharap dapat menjadikan mahasiswa FUAD lebih kritis.” ucap Hafid M Reza ketika menyampaikan sambutan.
Untuk menambah lagi semangat terhadap mahasiswa dalam menentukan arah kemana nantinya sebagai mahasiswa, “Acara ini adalah apresiasi kami terhadap mahasiswa yang mau keluar dari zona nyaman demi mendapatkan pengalaman sekaligus prestasi dan tentunya kepada pejuang gender yang selaras dengan grand launchingnya LSO Rumah Gender di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah ini. Semoga adanya wadah baru ini, mahasiswa menjadi berani untuk berkarya dan selalu berjuang dalam hal kebaikan terutama perihal kesetaraann gender”. Imbuh Fahad Ulin Nuha selaku Ketua Umum DEMA-F.
Acara dilanjutkan dengan kegiatan Sosialisasi mengenai gender, Kevin Pramana sebagai moderator, Azza Fahreza Zayyinatul Ulla dan Fahad Ulin Nuha sebagai narasumber. Acara berlangsung dengan meriah, dikarenakan peserta yang hadir sangat antusias dengan pembahasan yang dibawakan. Di waktu penjelasan logo Rumah Gender, Azza Fahreza Zayyinatul Ulla berpesan “Demi terwujudnya kampus responsif gender di lingkungan FUAD, semoga menjadi inspirasi bagi fakultas lain terutama untuk kampus-kampus lain agar mengutamakan humanity dan caritynya kepada perempuan”.
Azza juga berpesan kepada seluruh Mahasiswa terkhusus Mahasiswa FUAD untuk ikut bergabung bersama Rumah Gender, bukan karena tanpa sebab melainkan demi mewujudkan pemahaman mengenai gender dan memperjuangkannya, karena menurutnya akhir-akhir ini sering terjadi tindak kekerasan terhadap perempuan mulai dari ranah kampus dan tempat umum.
Pukul 15:00 WIB, Acara masih dilanjutkan dengan lebih meriah, yakni penampilan finalis lomba. berbagai pengalaman mereka curahkan semua di atas panggung besar. Di akhir acara pada hari pertama, ditutup dengan penilaian juri, yakni perwakilan dari DEMA-I IAIN Ponorogo, namun hasil juara akan disiarkan di hari terkahir yakni hari minggu. Di lain itu acara berjalan lancar dan banyak memberikan pengetahuan baru kepada mahasiswa terkhsus FUAD sendiri karena di kemas di dalam acara yang epik.
Setelah usai melakukan grand launching Rumah Gender kemarin (22/10/2021). Kali ini DEMA FUAD IAIN Ponorogo kembali melanjutkan agenda dalam acara besarnya bertajkb “EUFORIAN ENERGIC”. Acara ini akan dilaksanakan selama 3 hari.
Pada hari kedua ini (23/10/2021), diadakan seminar mengenai public speaking dengan tema Be a smart and Confident Public Speaker dipandu oleh salah satu mahasiswi jurusan KPI sekaligus anggota DEMA FUAD, yakni Hanifah Munandra. Lalu materi seminar diisi oleh 2 pemateri. Riza Anggara Putra, S.Sos., selaku dosen FUAD IAIN Ponorogo dan juga Insira Dafiatul Husna yang merupakan Senduk Ponorogo 2018.
Dikesempatan materi pertama, Riza Anggara menjelaskan tentang public speaking. Mendefinisikan serta mengaitkan tentang retorika dengan public speaking, sejarah hingga ruang lingkup dari sebuah retorika. “Maka saya sebagai seorang akademisi, akan menggaris bawahi sebenarnya public speaking lebih kepada retorika.” Jelasnya saat memulai membuka materi.
“Public speaking ini adalah ke-ilmuan yang diadopsi dari retorika,” imbuhnya.
Sejarah dari sebuah retorika tidak luput dari sumbangsih peradaban Yunani Kuno. Ada 5 periodesasi dari retorika yang memiliki pengaruh pada kemajuan sebuah retorika. Pertama, Yunani Kuno. Kedua, Peradaban Romawi. Ketiga, abad pertengahan. Keempat, Modern. Dan yang Kelima, Post-modern.
Retorika berasal dari Yunani Kuno dipelopori oleh Plato serta muridnya. Keilmuan berbicara saat itu digunakan untuk membantu orang-orang dalam mencari atau merebut hak mereka saat menghadap pengadilan. Fungsinya untuk memenangkan suatu perkara dipengadilan.
Setiap materi akan diselingi dengan sesi pertanyaan. Adapun pertanyaan dari salah satu audiens Zahrofi dari KPI angkatan 2021, mengenai bagaimana cara meningkatkan kepercayaan diri ketika melakukan presentasi atau menyampaikan pendapat materi didepan audiens yang lebih senior.
Pada jawabannya. Riza Anggara mengambil dari pengalaman pribadinya, beliau sangat menekankan sikap bodoamat. “Bodoamat sangat penting! untuk nantinya ketika merasa terlalu over thinking akan berpengaruh pada penyampaian maksud atau materi. Supaya apa yang kita sampaikan dan apa yang kita argumentasikan, entah salah atau benar itu nomor sekian yang terpenting adalah bodoamat dan berani.” Namun hal itu harus diimbangi dengan banyak melakukan literasi serta mengadakan diskusi.
Kemudian berlanjut pada materi sesi kedua oleh Insira Dafiatul Husna dan dimoderatori oleh Kevin Pratama. Masih mengenai sub tema yang sama. Insira mengatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi public speaking, seperti yang telah terangkum dalam ppt terdapat intonasi, isi atau content, improvisasi, dan eye contact, gesture, atau ekspresi.
“Sudah bisa dipastikan bahwa orang itu sudah percaya diri,” tuturya ketika usai menjelaskan keempat faktor-faktor tersebut. Menurutnya orang yang tidak percaya diri dengan public speakingnya bisa ditandai dengan pengalihan pandangan yang tidak penting yang tidak ada hubungannya dengan presentasi.
“Public speaking adalah berbicara didepan khalayak umum. Bukan berarti kita ngobrol diribuan orang, diratusan orang. Kita ngomong sama dua atau tiga orang itu sudah public speaking.” jelasnya saat awal-awal materi.
Insira juga menyebut 3 cara melawan nervous, yakni menganggap nervous itu normal semua orang pasti merasakannya hanya saja berbeda kepribadian―berbeda pula cara mengatasinya. Kemudian memberikan afirmasi positif kepada diri, dan menguasai materi. Ahmad Fuadi salah satu audiens menanyakan tentang ada atau tidak teknik-teknik untuk mengurangi rasa nervous ketika kedepan(tampil).
“Sebenarnya untuk mengurangi rasa nervous ini hanya satu . Rileks. Kebanyakan nervous datang dari pikiran yang dibuat-buat yang otomatis menguras tenaga, rileks bisa dilakukan dengan tarik napas, buang napas, dan memunculkan positive affirmation.” Jawabnya.
Faliya audiens lainnya dari jurusan IAT angkatan 2021 dia memberikan pendapat selama mengikuti Seminar Publik Speaking. “Menurut saya pribadi, alhamdulillah saya sedikit banyak mendapatkan pengalaman ataupun pengetahuan tentang mungkin ini basic of public speakin for me. Jadi dasar-dasar ketika kita ingin berbicara alangkah baiknya kita tahu terlebih dahulu sejarahnya, dari retorika atau public speaking itu apa dan tadi kita tahu bahwa, oh, ternyata awal mulanya ada dimasa Corak sampai masa Plato yang mengalami perubahan yang signifikan dari berefek negatif hingga positif.”
Minggu (24/10/2021) memasuki acara hari ketiga. Dimana pada kegiatan tersebut menjadi acara penutupan dari serangkaian acara Euforian Energic yang telah dilaksanakan DEMA FUAD IAIN Ponorogo. Acara ditutup sekitar 09.19 WIB, acara molor sekitar 1,5 jam karena beberapa kendala. Salah satunya undangan ormawa dan para finalis lomba yang terlambat hadir.
Pada saat Closing Ceremony Hafidz Muhammad Reza selaku Ketua Pabotia, mengucapkan terimakasih kepada panitia dan pihak terkait “Dalam kegiatan ini kita sebagai dewan Eksekutif Mahasiswa mengucapkan terima kasih banyak kepada segala sepenuh pihak dan semuanya yang telah mensukseskan acara ini mulai dari panitia dan jajarannya peserta dan jajarannya dan seluruh kelas-kelas yang ada di Fuad tercinta ini, kita disini mengundang seluruh kosma angkatan 21 untuk menyaksikan teman-temannya yang menjadi finalis siapa nanti yang akan menang dan mendapatkan juara. Perlu dikirakan bahwasanya juara enggak juara ya Gak penting yang paling penting adalah kita telah menunjukkan bakat kita kita telah menunjukkan kemampuan kita pada temen-temen kita. Bahwasanya saya berani bahwasanya saya mampu merubah diri saya, Teringat teman-teman semua pda bebeapa waktu dulu pernah disumpah mahasiswa” Ujarnya.
Selanjutnya acara ditutup resmi oleh ketua DEMA FUAD yakni Fahad Ulin Nuha, mewakili Wadek 3 yang harusnya saat itu hadir namun berhalangan hadir karena sedang berada di luar kota “Siapa lagi yang ingin memajukan fakultas kita kalau bukan kita sendiri, siapa lagi yang mau menunjukkan taringnya Fuad kalau bukan kita sendiri. Hidup mahasiswa! sebuah kata-kata hidup mahasiswa seakan-akan ringan tapi bagi saya itu hal yang sangat sakral diucapkan, ketika sudah bergelar mahasiswa seakan-akan katanya cuma hidup mahasiswa dan dijawab hidup. Akan tetapi bagi mereka yang menghendaki jati diri seorang mahasiswa yang sejati merupakan perkataan yang sangat sakral untuk diucapkan, maka dari itu pesan terakhir dari saya kepada seluruh mahasiswa Fakultas Ushuluddin adanya dakwah kita banggakan, Fuad Kita majukan, kita tunjukkan taring Fuad dilingkup Institut Agama Islam Negeri Ponorogo agar menjadi Fuad yang lebih maju dan kuat bermutu. Allahumma Amin, dengan ini saya menyatakan bahwasanya kegiatan yuforia energi 2021 dewan Eksekutif Mahasiswa fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah resmi ditutup”.
Setelah penutupan formal, kegiatan diambil alih oleh MC non-formal. Kegiatan dilanjutkan oleh penampilan dari perwakilan anggota DEMA, yakni Chandra dan Oshin yang menampilkan akustik. Setelah penampilan akustik dilanjutkan pembacaan pemenang beberapa cabang lomba. Diantaranya lomba Essay, lomba Poster dan lomba Orasi. Berikut daftar nama pemenang disetiap cabang lomba :
Juara Lomba Poster :
1. Ika Lestari Bhekti Utami
2. Burhanuddin Yusuf Habibie
3. Iis Lestari
Juara Lomba Essay :
1. Zennanta Agustia
2. Oktavia Dernayanti Hutasuhut
3. Lailatul Fadlika Hikma Faiza
Juara Lomba Orasi :
1. Afiatul Jihan Nadhifah
2. Charisma Adiani Dwi Rusmana
3. Mahda Kamilah
Selain pembacaan nominasi, acara diselingi dengan penampilan dari Chandra, Umi dan dance performance from Zero Team. Acara berlangsung meriah tanpa suatu halangan apapaun, acara berakhir tepat pukul 11.00 WIB.
Tim Penyusun :
- Muhammad Wildani Hikmawan
- Christin Nur Aisyah
- Ida Kurniawati